AL AS Selamatkan Nelayan Iran dari Perompak

Written By Captainkidz on Friday, January 6, 2012 | 11:18 PM


Aksi kemanusiaan ini dilakukan, kendati Iran dan AS bersitegang.


Angkatan Laut Amerika Serikat berhasil menyelamatkan 13 nelayan Iran yang telah ditahan perompak Somalia selama lebih dari satu bulan. AS mengaku ini aksi penyelamatan ini demi kemanusiaan, tidak peduli adanya ketegangan selama dengan pemerintah Iran.

Menurut Admiral Craig Faller, komandan kapal penyerang USS Kidd dari armada kapal induk John C. Stennis, aksi pembebasan dilakukan pada Kamis pagi, 5 Januari 2012, di perairan sekitar 281 km tenggara Muscat, ibukota Oman.

Saat itu mereka menerima panggilan radio dari kapten kapal nelayan berbendera Iran, Al Molai. Dalam pesannya, dia mengatakan bahwa kapal mereka telah dikuasai perompak Somalia. Kapten yang tidak disebutkan namanya ini berbicara dalam bahasa Urdu, agar tidak dimengerti para perompak.

"Mereka mengatakan kepada kami bahwa kapal mereka dibajak dan dikuasai sekitar 1-2 bulan yang lalu. Mereka mengaku dibawa berkeliling ke wilayah utara Laut Arabia dan perairan Somalia," kata Faller, sebagaimana dilansir Reuters,Sabtu 7 Januari 2012.

Kapal penyerang USS Kidd langsung mendekati kapal nelayan tersebut. Tentara AS memerintahkan para perompak untuk menyerah dan menjatuhkan senjata mereka. Awalnya, para perompak bersembunyi, namun akhirnya tunduk tanpa perlawanan.

Saat ini, para perompak ditahan di kapal induk Stennis sambil menunggu nasib mereka selanjutnya. Sebanyak 13 nelayan Iran dibebaskan, setelah sebelumnya diberikan bahan bakar dan makanan. Untuk kenang-kenangan, mereka diberikan topi bertuliskan USS Kidds.
Demi kemanusiaan
Para awak kapal perang AS mengaku tindakan yang mereka lakukan adalah bentuk tanggung jawab kemanusiaan. Padahal, sebelumnya, armada Stennis diancam oleh angkatan laut Iran. Komandan angkatan bersenjata Iran, Ataollah Salehi, Rabu lallu mengatakan bahwa AS sebaiknya tidak kembali ke Teluk Persia, demi perdamaian di kawasan.

Iran juga mengatakan bahwa mereka dalam keadaan siaga tempur, bersiap jika AS melakukan gerakan mencurigakan. Pekan lalu, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur utama pengiriman minyak dunia. Hal ini dikarenakan sanksi baru yang diterapkan AS dan para sekutunya.

"Hal ini semakin memperjelas, walaupun mereka (Iran) sering mengancam dan memprovokasi kami, dalam situasi ini kami akan bertindak atas nama kemanusiaan dan tanggung jawab," kata Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta.

No comments:

Post a Comment